Tips Trading Dengan Pola Rectangle

Tips Trading Dengan Pola Rectangle – Pola rectangle ataupun 4 persegi jauh merupakan salah satu dari pola pergerakan harga yang menyiratkan penerusan arah tren( tren continuation).

Walaupun tidak senantiasa melanjutkan arah tren ataupun kadangkala dapat pula terjalin retrogresi tren( tren reversal), namun permasalahan tren continuation lebih kerap terjalin alhasil kemungkinannya lebih besar.

Pola ini timbul kala situasi tren lagi kokoh, serta pada sesuatu durasi pergerakan tren terhambat serta berkonsolidasi pada tingkat resistance serta support khusus yang membuat pola rectangle.

Dalam perihal ini beberapa besar buyer yang menimbulkan harga beranjak naik ataupun seller yang menimbulkan harga beranjak turun menutup posisi buy ataupun sell- nya buat mengutip profit.

Tetapi begitu sehabis sebagian durasi buyer ataupun seller itu masuk kembali serta tren pergerakan harga kembali bersinambung.

Aturan pola rectangle ini mendekati dengan pola flag( bendera), kelainannya merupakan pada rentang waktu konsolidasinya yang lebih jauh.

Dalam prakteknya tahap peneguhan pada pola rectangle tidak wajib berupa channel horisontal yang lurus, namun dapat kira- kira miring ataupun membuat ujung semacam lukisan diatas.

Trading dengan pola bullish rectangle Bila harga beranjak uptrend serta setelah itu bertukar sideways( ranging) hingga mungkin hendak membuat pola bullish rectangle, ialah bila terjalin breakout serta harga mendobrak tingkat resistance.

Tetapi bila tidak terjalin breakout serta pergerakan harga berputar arah hingga hendak membuat pola double maksimum. Selanjutnya ilustrasi pola bullish rectangle pada USD atau JPY H4:

Pola bullish rectangle dapat diidentifikasi dengan terjadinya tingkat resistance( 1), tingkat support( 2) serta terbentuknya breakout pada tingkat resistance( 3).

Kala harga penutupan breakout candlestick terletak diatas tingkat resistance, entry buy dapat dicoba pada candle selanjutnya.

Stop loss( SL) dapat didetetapkan sebagian pip dibawah tingkat support, serta sasaran keuntungan( TP) umumnya didetetapkan sebesar tingginya rectangle ataupun sebesar jarak antara tingkat resistance serta support.

Dengan tata cara ini risk atau reward ratio merupakan dekat 1: 1. Tata cara pengganti merupakan sehabis terjalin breakout serta tingkat resistance berganti jadi support, kita menunggu harga beranjak balik serta mencoba( retest) tingkat support itu. Bila harga tidak mendobrak tingkat support hingga kita dapat entry buy semacam pada ilustrasi EUR atau USD M15 selanjutnya ini:

Baca Juga:  Wajib Ketahui Beberapa Kesalahan Trading Pemula

Buat memperoleh momentum entry yang lebih cermat dapat dipakai penanda teknikal misalnya MACD ataupun penanda oscillator( RSI, stochastics), pula dengan mencermati aturan price action dari candlestick- nya.

Semacam pada ilustrasi diatas tercipta aturan bullish engulfing kala harga kandas mendobrak tingkat support, yang membuktikan afeksi bullish.

Dengan tata cara ini dapat didapat risk reward ratio yang lumayan besar sebab kita dapat menaruh tingkat stop loss( SL) pada sebagian pip dibawah tingkat support, sedangkan sasaran keuntungan( TP) didetetapkan sebesar tingginya rectangle ataupun sebesar jarak antara tingkat resistance serta support semacam pada tata cara tadinya.

Nampak pada ilustrasi diatas risk atau reward ratio lebih besar dari 1: 3. Trading dengan pola bearish rectangle Kebalikan dari pola bullish rectangle, bila harga beranjak downtrend serta setelah itu bertukar sideways( ranging) hingga mungkin hendak membuat pola bearish rectangle, ialah bila terjalin breakout serta harga mendobrak tingkat support.

Namun bila tidak terjalin breakout serta pergerakan harga berputar arah hingga hendak membuat pola double bottom. Selanjutnya ilustrasi pola bullish rectangle pada AUD atau USD M30:

Kala harga penutupan breakout candlestick terletak dibawah tingkat support, entry sell dapat dicoba pada candle setelahnya.

Stop loss( SL) dapat didetetapkan sebagian pip diatas tingkat resistance, serta sasaran keuntungan( TP) dapat didetetapkan sebesar tingginya rectangle ataupun sebesar jarak antara tingkat resistance serta support.

Dengan tata cara ini risk atau reward ratio lebih kecil dari 1: 1. Tata cara pengganti merupakan sehabis terjalin breakout serta tingkat support berganti jadi resistance, kita menunggu harga beranjak balik serta mencoba tingkat resistance itu.

Bila harga tidak mendobrak tingkat resistance hingga kita dapat entry sell semacam pada ilustrasi indikator Nasdaq100 H1 selanjutnya ini:

Tingkat stop loss( SL) didetetapkan sebagian pip diatas tingkat resistance, serta sasaran keuntungan( TP) didetetapkan sebesar tingginya rectangle ataupun sebesar jarak antara tingkat resistance serta support semacam pada tata cara tadinya, alhasil dengan tata cara ini dapat didapat risk reward ratio yang lebih besar. Semacam pada ilustrasi diatas risk atau reward ratio dekat 1: 2.